Supaya dapat memandang jenazah bapaknya yang wafat dunia usai terinfeksi virus corona, seseorang laki- laki di India mengaku diwajibkan membayar Rp 10 juta rupiah.
Menyadur India Times, Rabu( 12/ 8/ 2020), Sagar Gupta ditagih oleh seseorang staf rumah sakit tempat bapaknya dirawat saat sebelum wafat akibat Covid- 19.
Gupta wajib membayar tagihan 51 ribu rupee ataupun dekat Rp 10 juta. Merasa jumlahnya terlampau besar, dia juga melapor ke kepolisian.
Peristiwa ini bermula kala suatu rumah sakit swasta yang terletak di Benggala Barat menelepon keluarga Gupta pada Minggu( 9/ 8) sore, mengabarkan bapaknya wafat dunia.
Tetapi, pihak rumah sakit disebutkan tidak langsung memberitahu kematian Hari Gupta. Berita tiba sebagian jam sehabis meninggalnya si bapak.
" Pada Minggu sore, https://era.id/ kami menerima telepon dari rumah sakit, berkata bapak aku wafat pada jam 1 pagi," ucap Gupta.
" Kala kami bertanya mengapa kami tidak lekas diberi ketahui tentang perihal itu, petugas rumah sakit berkata mereka tidak mempunyai data kontak kami," sambungnya.
Sehabis menerima telepon, Gupta serta keluarga juga bergegas mengarah rumah sakit buat memandang jenazah bapaknya.
Tetapi kala hingga di rumah sakit, mayat bapak mereka warnanya telah dibawa ke tempat kremasi.
Begitu hingga di tempat kreamasi, keluarga ini seketika ditagih bayaran Rp 10 juta buat dapat memandang jenazah.
Keluarga ini merasa keberatan serta memohon kejelasan dari pihak rumah sakit. Dari sana, jumlah tagihan setelah itu turun jadi Rumah sakit 31 ribu ataupun dekat Rp 6, 1 juta.
Merasa curiga dengan jumlah yang tidak tidak berubah- ubah, Gupta serta keluarganya juga memilah buat melapor ke kepolisian setempat.
Seseorang petugas polisi kemudian datang di tempat kremasi namun staf rumah sakit tidak terdapat yang bersedia menemui.
Staf rumah sakit malah memohon polisi itu buat kembali lagi sehabis pihak rumah sakit melaksanakan negosiasi.
Sampai kabar ini ditulis, belum dikenal secara tentu, berapa jumlah duit yang wajib dibayarkan jeluarga Gupta kepada rumah sakit.
Disebutkan, keluarga Gupta berupaya merekam seluruh insiden ini, tetapi ponsel mereka sudah diambil oleh pihak rumah sakit.
No comments:
Post a Comment